Kesalahan Pendidik Di Indonesia Yang Harus kalian Ketahui

Kesalahan Pendidik Di Indonesia – Pendidikan merupakan sebuah keharusan yang harus kita lalui demi mencapi masa depan yang lebih baik. Pendidikan juga merupakan salah satu upaya untuk menghindari kebodohan dan juga kemiskinan yang terjadi di negara indonesia. Sebenarnya pendidikan bisa kita dapatkan di mana saja, Namun pendidikan dari sekolah merupakan salah satu dampak yang akan berpengaruh untuk masa depan. Namun dengan standard kualitas pendidikan indonesia, sebenarnya masih banyak kekurangan dan juga kesalahan yang harus di perbaiki.

Selain kualitas sistem pendidikan yang perlu di perbaiku, Kualitas seorang pendidik juga sangat penting untuk di benahi. Karean hampir setiap hari, para pendidiklah yang berinteraksi langsung dengan para murid. Fakta ini perlu di iringi dengan kesadaran bahwa pendidik merupakan peran penting dalam membentuk siswa. Dan karena itulah kualitas pendidik juga harus selalu di benahi dan senantiasa mengikuti perkembagan jaman.

Kita pasti sering kali menemui banyak pendidik yang bisa merelevansikan pendidikan sesuai dengan tuntutan jaman. Nah berikut ini kesalahan pendidik di indonesia yang sering di lupakan pendidik, Sebagai berikut :

Baca Juga : Kesalahan Dalam Belajar Tanpa Sadar Sering Kalian Lakukan

1. Menyepelekan Tuntutan zaman

Para pendidik yang menyepelkan tuntutan jaman akan kesulitan dalam memahami kebutuhan para murid di era digital ini. Hal ini mengakibatkan murid hanya mendapatkan sesuatu yang konvensional. karena sebagai seorang pendidik, kita harus mampu untuk memahami dua hal penting yaitu, karakter dan juga kebutuhan peserta didik, serta tuntutan zaman dalam pendidikan.

2. Menuntut Nilai Yang Bagus

Bila tuntutan pertama yang di hujamkan seorang guru adalah keharusan mendapatkan nilai bagus, maka jangan salahkan para murid untuk melakukan apa saja untuk mendapatkan nilai bagus.Dan karenanya, banyak sekali murid yang menyontek ketika ujian karena mereka takut tidak mendapatkan nilai bagus . Hal ini sangatlah di sayangkan, karena sebenarnya bukanlah nilai yang di utamakan, melainkan pemahaman mereka terhadap sebuat materi.

3. Memaksakan Metode Hafalan

Banyak pendidik yang memaksakan para murid untuk melakukan hafalan untuk semua murid guna untuk meningkatkan wawasan peserta didi. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hafalan, Namun banyak peserta didik yang lupa bahwa memahami lebih penting. Karena bila para murid sudah benar-benar paham, tanpa di hafalpun mereka akan ingat.

4. Menuntut Peserta Didik Untuk Pintar

Faktanya banyak dari peserta didik atau murid yang merasa mereka tidak pintar karena tidak bisa menguasai bidang matematika dan Sains. Padahal setiap anak memiliki potensi yang berbeda pada bidang mereka masing-masing. Klaim dari guru atau orang tua yang yang mengatur bahwa pandai dalam matematika dan sains adalah sebuah sikap yang sangat di sayangkan.

5. Kurangnya Pemahaman Terkait Tujuan Belajar Bagi Murid

Seperti yang pernah di katakan, bahwa banyak sekali murid yang tidak mengetahui apa itu tujuan belajar. Padahal kita harus menyadari tujuan belajar harus lebih visioner. Tidak terbatas dengan hanya pemikiran pendek seperti agar menjadi pintar. Melainkan harus memandang tujuan yang lebih besar seperti menjadi pegusaha yang bermanfaat bagi masyarakat.

Memang juga di perlukan adanya pemahaman akan target visioner pada para peserta didik agar mereka tidak sekedar menerima pendidikan tersebit. Semoga informasi ini bisa bermanfaat..